(Siberkreasi, 18/10/2024) Tantangan literasi digital tidak dapat dianggap remeh, terlebih saat ini penggunaan teknologi digital semakin merata di berbagai penjuru dunia—hingga masuk ke pelosok-pelosok. Akhir-akhir ini banyak tantangan yang meresahkan masyarakat mulai dari penipuan online, pencurian data pribadi, hingga maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal.

Untuk itu, perlu upaya yang lebih serius dalam meningkatkan literasi digital guna melindungi diri dari risiko-risiko tersebut. Sebagai antisipasi dan sebuah kewaspadaan, mari kita ketahui beberapa tantangan literasi digital yang dapat merugikan berikut ini:

1. Penipuan dan Kejahatan Digital Makin Meresahkan

Penipuan dan kejahatan digital telah menjadi ancaman serius dalam kehidupan online. Dari phising akun media sosial, hingga penipuan berbasis ‘giveaway’, metode-metode penipuan semakin canggih dan sulit diidentifikasi. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengidentifikasi upaya penipuan dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

2. Beredarnya Informasi Palsu (Hoaks)

Beredarnya informasi palsu atau hoaks menjadi salah satu tantangan terbesar saat ini. Informasi yang tidak diverifikasi dengan benar dapat dengan mudah menyebar di media sosial dan mempengaruhi opini publik. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan keterampilan dalam memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya atau membagikannya.

3. Konten-Konten Negatif Membanjiri Media Sosial

Media sosial merupakan tempat yang subur bagi konten-konten negatif seperti kebencian, intimidasi, dan diskriminasi. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pengguna dan menyebarkan energi negatif bagi pengguna media sosial. Untuk meminimalisirnya, diperlukan keterampilan dalam mengelola konsumsi media sosial dan memilih konten yang positif.

4. Maraknya Investasi Bodong

Maraknya investasi bodong menjadi ancaman yang nyata bagi finansial seseorang. Skema piramida, cryptocurrency palsu dan penawaran investasi yang terlalu mengawang-ngawang untuk menjadi kenyataan adalah beberapa contoh praktik investasi bodong yang harus diwaspadai. Literasi keuangan digital menjadi kunci untuk menghindari rayuan maut investasi bodong.

5. Adanya Praktik Pinjaman Online Ilegal (Pinjol)

Pinjaman online ilegal telah menjadi masalah serius di beberapa negara, termasuk Indonesia. Pinjol ini memiliki tingkat bunga yang tidak wajar dan praktik penagihan yang tidak etis. Masyarakat perlu diberi pemahaman yang jelas tentang risiko-risiko terkait dengan pinjaman online dan bagaimana cara mengakses layanan keuangan yang aman dan terpercaya.

Itulah beberapa tantangan literasi digital yang perlu diwaspadai sejak dini. Jangan sampai kita menjadi korban karena kurang pemahaman terkait hal-hal tersebut. Yuk, mulai waspada dari sekarang dengan melek literasi digital.

(literasi digital / redaksi / siberkreasi)