Jakarta (11/8) – Jajaran sejumlah pengurus dan pengarah Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi berkesempatan berdiskusi dengan Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini GNLD Siberkreasi memaparkan hasil kerja-kerja kolaboratif bersama ratusan jejaring nya serta arah kolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika demi mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaya dan berkemampuan literasi digital sebagai bentuk bonus demografi di tahun 2045.
Savero Dwipayana selaku wakil koordinator bidang komunikasi memaparkan milestones Siberkreasi, empat pilar literasi digital CABE yang singkatan dari (Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital), program yang sedang berjalan, media publikasi, hingga kepengurusan kolaboratif GNLD Siberkreasi dengan 141 mitra/jejaringnya. “mitra-mitra ini sudah banyak ditambah terus dari tahun ke tahun 2017, 2018, 2019, 2020, sampai sekarang di 2023 selalu ditambahkan, jadi kita harapannya semakin banyak teman-teman yang bisa menggaungkan literasi yang nantinya bisa sampai ke masyarakat luas” jelasnya.
Dilanjut Ketua Umum GNLD Siberkreasi, Donny B.U yang memaparkan kekhawatiran bersama yang harapannya bisa dipertimbangkan menjadi landasan kerja kolaboratif di tahun 2023 bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ada empat poin arah kolaborasi tersebut, yaitu:
- Meningkatkan capaian Literasi Digital dengan perhatian utama pada Indeks Pilar Aman Digital di posisi paling rendah pada 2022
- menjaga toleransi dan demokrasi di ranah digital serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis netizen Indonesia dalam melawan hoaks, khususnya pada tahun politik 2023 – 2024
- Membangun kesiapan talenta digital jelang bonus demografi di kisaran tahun 2035
• Note: Jika target adalah lulusan S1 (usia 22 tahun) pada tahun 2035, maka di 2023 ini mereka sedang berusia 10 tahun, alias siswa kelas 4-5 SD. - Memastikan pengetahuan literasi digital bisa dinikmati secara inklusif oleh masyarakat, dengan mengatasi tantangan geografis, keterbatasan akses Internet, keamanan digital, dan keberpihakan pada masyarakat rentan (termasuk perempuan).
Selain keempat isu tersebut, beberapa pengurus GNLD Siberkreasi yang hadir memberikan beberapa isu yang bisa dijadikan landasan kerja kolaboratif bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika.
- Gustaff Iskandar, Koordinator Divisi Inovasi Teknologi GNLD Siberkreasi, menambahkan adanya lima tantangan transformasi digital di Indonesia yang perlu menjadi perhatian, yaitu infrastruktur & konektivitas digital, gap kecakapan digital, kerangka kebijakan & regulasi yg adaptif, keamanan digital, dan transformasi digital yang inklusif.
- Wijaya Kusumah, Wakil Koordinator Divisi Pengayaan Kurikulum, menambahkan mengenai kurikulum informatika dan literasi digital di jenjang SD.
- Asep Kambali, Koordinator Divisi Kerjasama GNLD Siberkreasi menambahkan mengenai bagaimana pilar budaya digital bisa dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas.
- Fajar Eri, Dewan Pengarah Siberkreasi menyampaikan hasil-hasil kerja kolaboratif GNLD Siberkreasi dan jejaringnya bisa diakui secara global dalam WSIS PRIZES 2018 sebagai champion dan winner pada tahun 2021.
- Loina Perangin-angin Wakil Koordinator Divisi Riset dan Analis Kebijakan GNLD Siberkreasi menyampaikan isu-isu hoaks dengan format video yang makin sulit dikendalikan karena lebih banyak berisi konten ujaran dan hasutan kebencian.
Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria memberikan apresiasi serta tanggapan positif dari hasil pemaparan kolaboratif GNLD SIberkreasi karena sejalan dengan visi Kemenkominfo Indonesia Terkoneksi, Makin Digital, Makin Maju. Wamen Kominfo tersebut menyampaikan bahwa gerakan ini harus terus dilanjutkan dan melakukan penajaman dengan mencoba mengidentifikasikan persoalan atau isu yang akan diprioritaskan.
Diakhir audiensi Nezar menyatakan dukungannya dan siap berkolaborasi bersama GNLD Sibekreasi, “intinya kementerian Kominfo siap untuk terus mendorong literasi digital dan berkolaborasi dengan entitas seperti Siberkreasi,” tambah nya.
Selanjutnya akan segera diagendakan pertemuan Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama 141 jejaring GNLD Siberkreasi.