Jakarta, 31 Juli 2023 – Kegiatan Festival Literasi Digital #AnakBerkreasi dalam rangka Hari Anak Nasional 2023 telah dilaksanakan dengan peserta hadir sekitar 500 lebih anak dan orangtua. Dalam kesempatan ini, anak-anak mendapatkan pemahaman terkait literasi digital yang lebih spesifik mengenai pilar Digital Skill – “Mengisi Ruang Digital dengan Kreatifitas” dan Digital Safety – “Keamanan di Ruang Digital Bagi Anak”.
Selain itu, berbagai penampilan yang menghibur dari anak-anak serta konferensi pers penyampaian suara anak turut memeriahkan perayaan Festival Literasi Digital kali ini.
Woro Srihastuti Sulistyaningrum, ST, MIDS – Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, menyampaikan bahwa kondisi generasi anak-anak kita saat ini merupakan generasi yang disebut sebagai digital native, yang cenderung lebih aktif, lebih terbuka, sangat menyukai kebebasan, dan ingin memegang kontrol terhadap suatu hal. Empat karakteristik ini harus kita respon dengan makin meningkatkan kecerdasan digital pada kita orang tua dan orang dewasa, atau dengan kata lain orang tua yang makin ‘melek teknologi digital’ pada satu sisi, dan pada sisi lain kita harus terus mendampingi dan membersamai generasi digital native ini agar mereka memiliki tingkat keadaban digital yang mampu untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital/teknologi internet untuk hal-hal yang lebih positif, kreatif dan produktif untuk merespon masa depan yang berubah sangat cepat dan dinamika kehidupan yang makin kompleks.
Selain itu, Menteri PPPA, Ibu I Gusti Ayu Bintang Darmawati, S.E., M.Si mengapresiasi sinergi kolaborasi pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan Festival Literasi Digital dalam rangka Hari Anak Nasional 2023 sebagai bentuk dukungan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak indonesia, yaitu : anak-anak harus tumbuh sehat, sekolah setinggi-tingginya, memiliki identitas, dibesarkan dengan penuh kasih sayang, terlindungi dari kekerasan, perundungan, eksploitasi, dan berbagai perlakuan salah lainnya, termasuk di ranah digital. Namun bukan berarti menutup akses anak pada perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi digital. Saya berharap melalui kegiatan hari ini, kita dapat memperkuat literasi digital, serta menciptakan ruang digital yang aman bagi anak-anak, agar anak-anak mampu berbagi dan memanfaatkan dunia digital secara positif.
Ibu Menteri juga mengajak semua pihak, orang tua, masyarakat, seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga anak-anak agar mereka dapat tumbuh dan bekembang menjadi generasi penerus bangsa dalam mencapai Indonesia Layak Anak tahun 2030 dan Indonesia Emas 2045. Mari bersama-sama kita wujudkan “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, B.Sc., M.M. menyampaikan bahwa Hari Anak Nasional adalah momentum bagi kita semua untuk melakukan kilas balik terhadap kondisi anak Indonesia, khususnya di era digital saat ini. Survei APJII menyatakan bahwa 98,2 % anak Indonesia dengan rentang usia 13-17 tahun sudah terpapar oleh internet, maka tugas kita bersama sebagai orangtua dalam melindung, serta menjaga ruang digital yang ramah bagi anak dari resiko kejahatan cyber yang bisa datang kapan saja. Selain memberikan ruang belajar yang tidak terbatas bagi anak-anak, internet juga dapat menjadi ruang kejahatan bagi anak-anak. Untuk itulah. kita harus bisa membentangi anak-anak dengan literasi digital, salah satunya dengan program nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh kementerian Komunikasi dan Informatika, bersama Gerakan nasional Literasi Digital – Siberkreasi, yang telah dilaksanakan sejak tahun 2017, dan gong-nya dilaksanakan pada tahun 2021 yang dicanangkan oleh Pesiden RI dengan melibatkan 500 ribu anak di seluruh Indonesia. Inilah bentuk upaya bersama dalam mewujudkan anak Indoenesia Makin Cakap Digital yang berfokus pada Kecakapan Digital, Budaya Digital, Etika Digital, dan Keamanan Digital.
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud Ristek, Hafidz Muksin menyampaikan bahwa Salah satu hal penting yang perlu kita fokuskan dalam menghadapi era teknologi ini adalah membangun budaya dan kecakapan literasi digital yang kuat dan inklusif bagi seluruh anak-anak Indonesia. Literasi digital merupakan kunci utama dalam memastikan anak-anak Indonesia akan mampu berpartisipasi secara aktif dan aman dalam dunia digital. Dengan memiliki literasi digital yang baik, anak-anak Indonesia akan lebih terampil dalam menggunakan teknologi secara bijaksana, memahami risiko yang mungkin muncul, dan dapat menghindari penyalahgunaan teknologi.
Selain berbagai talkshow dan penampilan hiburan dari anak, serta penyampaian suara anak dalam sesi konferensi pers, acara juga dimeriahkan dengan aneka booth edukasi yang bisa diikuti oleh anak-anak. Dan setelah berbagai penampilan yang disajikan oleh para peserta anak ini, acara Festival Literasi Digital ditutup dengan flashmob semua peserta sebagai bentuk merayakan pestanya anak. Harapannya, anak-anak tak hanya mendapatkan wawasan mendalam terkait literasi digital, namun juga dapat bergembira bersama membawa semangat berkreasi di ruang digital. Anak Berkeasi – Indonesia Maju.
Festival Literasi Digital #AnakBerkreasi didukung sepenuhnya oleh Kemenkominfo, Kemendikbudristek, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dan jejaring GNLD SIBERKREASI diantaranya ECPAT, Sejiwa, ICT Watch – Internet Sehat, Ayo Dongeng Indonesia, Mafindo, Next Generation, Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA), Kompak Jakarta, Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK), Portkesmas, Komunitas Historia Indonesia, Kumpulan Emak Blogger, dan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM), serta didukung oleh Telkomsel, Meta, Twitter dan Google.
Untuk hasil dokumentasi lengkapnya bisa klik tulisan ini.
Selain itu untuk menyaksikan tayangan ulang secara lengkap bisa mengunjungi YouTube Siberkreasi atau klik tulisan ini.