KONTEN MITRA – ICT WATCH
Hoaks menjadi salah satu tantangan dalam kehidupan digital masyarakat. Apalagi menjelang Pemilu 2024, hoaks bisa merusak integritas pemilu, mengancam kepercayaan publik terhadap proses pemilihan, dan bahkan dapat mempengaruhi hasil dari pemilihan itu sendiri. Perlu peningkatan kapasitas masyarakat agar tidak mudah percaya dan dapat mengidentifikasi hoaks dengan beragam tools yang ada. ICT Watch bersama WhatsApp Indonesia, dengan dukungan Bawaslu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), GNLD Siberkreasi dan Relawan TIK, mengadakan roadshow Edukasi Literasi Digital di 8 kota yang masuk dalam 10 daerah dengan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) paling tinggi dalam Pemilu 2024. Kedelapan kota itu adalah: Ternate (Maluku Utara), Manado (Sulawesi Utara), Pekanbaru (Riau), Kupang (Nusa Tenggara Timur), Samarinda (Kalimantan Timur), Jakarta, Jayapura (Papua) dan Bandung (Jawa Barat).
Ternate menjadi kota pertama penyelenggaraan roadshow edukasi literasi digital ini yang berlangsung selama 2 (dua) hari, 11 dan 12 Juli 2023. Di hari pertama, bertempat di Aula Walikota Ternate, tema yang diusung adalah “Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat”. Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr. Jusuf Sunya, ME., dalam sambutan pembukaannya menyatakan bahaya hoaks yang dapat merusak tatanan hidup masyarakat. “Oleh karena itu, literasi digital itu penting dikuasai oleh masyarakat, agar tidak mudah termakan hoaks yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat”, tegasnya.
Esther Samboh, Manager Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia, yang hadir secara daring, menyampaikan apresiasinya kepada Pemkot Ternate yang telah turut memfasilitasi kegiatan ini. “WhatsApp ikut bertanggungjawab untuk dapat mengedukasi penggunanya tentang alat untuk mendapatkan informasi terverifikasi dan menemukan informasi yang salah menjelang pemilu. Ini merupakan kelanjutan dari upaya literasi digital kami di Indonesia, yang telah menjangkau lebih dari 8 juta orang dalam 3 tahun melalui pelatihan dan lokakarya dalam kemitraan dengan ICT Watch dan Kominfo.” Ujarnya.
Acara diskusi sendiri menghadirkan 3 (tiga) orang pembicara, yaitu: Dr. La Ode Irman (Univ. Muhammadiyah Maluku Utara), Adrian Yoro Naleng (Bawaslu Prov. Maluku Utara) dan Donny BU (GNLD Siberkreasi). Sedangkan sesi workshop difasilitasi oleh Qautsar Sanjaya & Fitri Aulia Hamid (JaWAra Internet Sehat Maluku Utara) yang mengenalkan beragam tools untuk mengidentifikasi dan melaporkan hoaks melalui https://s.id/cekhoaks serta WhatsApp Chatbot Kalimasada dari Mafindo di nomor 0859-2160-0500