(Yogyakarta, 23/4/2024). Upaya untuk memperluas literasi digital di Indonesia terus berlanjut. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Nezar Patria, memberi kuliah umum yang diselenggarakan di Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) MMTC Yogyakarta, Selasa (23/4/2024). Dengan tema “Transformasi Digital Menuju Indonesia Emas”, kuliah umum ini mendiskusikan pentingnya inklusivitas dalam era transformasi digital yang kian memperlihatkan dampaknya secara global.

Wamen Kominfo Nezar Patria di STMM MMTC Yogyakarta (22/4/2024)

Ditegaskan oleh Nezar bahwa perkembangan teknologi seperti Kecerdasan Buatan (AI), Machine Learning, Komputasi Awan, dan Internet of Things (IoT) telah menjadi katalis utama dalam percepatan transformasi digital. Berdasarkan survei global, sektor-sektor seperti telekomunikasi, teknologi, dan jasa keuangan tercatat memiliki tingkat transformasi digital yang paling tinggi. Sektor lain seperti barang konsumen, kesehatan, asuransi, energi, dan sektor publik juga mengikuti tren yang sama.

Menuju Inklusivitas Digital

Lebih lanjut, Nezar menambahkan bahwa penting bagi proses transformasi digital untuk berjalan secara inklusif. Meski konektivitas di Indonesia sudah mencapai hampir 90% meliputi jaringan 2G dan 4G, serta penetrasi internet yang sudah menyentuh hampir 80% dari populasi, masih terdapat tantangan besar, khususnya di wilayah Indonesia bagian timur. “Kesenjangan digital masih menjadi hambatan utama dalam transformasi ini, dimana akses internet, kualitas infrastruktur, dan keterampilan digital menjadi faktor penentu,” ujarnya

“Oleh karena itu transformasi digital perlu diarahkan supaya inklusif untuk menjawab kebutuhan kelompok rentan, memitigasi kesenjangan, memberdayakan kelompok yang tidak terwakili, dan melindungi masyarakat dari dampak negatif teknologi digital,” tegasnya.

Nezar juga menyoroti bahwa saat ini terjadi sebuah kompetisi global dalam pengembangan AI, dengan beberapa platform digital berupaya mencapai tingkat Artificial General Intelligence (AGI). “Ini adalah masa di mana AI berpotensi beroperasi secara otonom tanpa kontrol manusia, yang bisa merubah banyak aspek dalam kehidupan kita,” jelasnya. Di tingkat lokal, ia menekankan pentingnya pengembangan talenta digital, mengingat Indonesia menempati posisi ketiga jumlah startup terbanyak di Asia, menunjukkan tren positif dalam ekonomi digital.

Kehadiran Nezar Patria di MMTC Yogyakarta tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang dinamika transformasi digital, tetapi juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan bahwa proses ini berjalan inklusif, membuka lebih banyak peluang bagi seluruh masyarakat Indonesia. Transformasi digital, yang dijalankan dengan prinsip inklusivitas, diharapkan akan membawa Indonesia menuju era keemasan baru dalam teknologi dan informasi.

Catatan:

(bea / dbu / siberkreasi)